Asuhan keperawatan pada ibu dengan Ca.
Cervix.
Carcinoma Cercix adalah : penyakit tumor ganas pada daerah
mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal sekitarnya.
Etiologi
Penyebab
Ca.Cervix belum jelas diketahui namun ada beberapa factor yang resiko dan
predisposisi yang menonjol ,antara lain:
v Umur
pertama kali melakukan hubungan seksual (semakin muda, semakin besar resiko
mendapat ca.cervix.
v Jumlah
kehamilan dan partus.
v Jumlah
perkawinan.
v Infeksi
virus
v Sosias
ekonomi
v Hygiene
dan sirkumsisi.
v Merokok
dan AKDR.
Pemeriksaan diagnostik
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah
dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan, tidak
dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak
mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel
karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma
tidak berwarna.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat
untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas
daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa
daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar
junction dan intra servikal tidak terlihat.
4. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan
vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
5. Biopsi
Dengan biopsi
dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan
yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi
meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
a. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan perfusi jaringan (anemia) b.d
perdarahan intraservikal
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d penurunan nafsu makan
c. Gangguan rasa nyama (nyeri) b.d proses
desakan pada jaringan intra servikal
d. Cemas b.d
terdiagnose c.a serviks sekunder akibat kurangnya pengetahuan tentang Ca.
Serviks dan pengobatannya.
e. Resiko
tinggi terhadap gangguan konsep diri b.d perubahan dalam penampilan terhadap
pemberian sitostatika.
Perencanaan
1.
Gangguan
perfusi jaringan (anemia) berhubungan dengan
perdarahan masif intra cervikal
Tujuan :
Setelah diberikan perawatan selama 1 X 24 jam
diharapkan perfusi jaringan membaik.
Kriteria
hasil :
-
Perdarahan intra servikal sudah berkurang
-
Konjunctiva tidak pucat
-
Mukosa bibir basah dan kemerahan
-
Ektremitas hangat
-
Tanda vital 120-140 / 70 - 80 mm Hg, Nadi : 70 - 80
X/mnt, S : 36-37 Derajat C, RR : 18 - 24
X/mnt.
Intervensi :
-
Observasi tanda-tanda vital
-
Observasi perdarahan ( jumlah, warna, lama )
-
Cek Hb
-
Cek golongan darah
-
Beri O2 jika diperlukan
-
Pemasangan vaginal tampon.
-
Therapi IV
2.
Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
Tujuan :
Kriteria hasil :
-
Tidak terjadi penurunan berat badan
-
Porsi makan yang disediakan habis.
-
Keluhan mual dan muntah kurang
Intervensi :
-
Jelaskan tentang pentingnya nutrisi untuk penyembuhan
-
Berika makan TKTP
-
Anjurkan makan sedikit tapi sering
-
Jaga lingkungan pada saat makan
-
Pasang NGT jika perlu
-
Beri Nutrisi parenteral jika perlu.
3.
Gangguan
rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
proses desakan pada jaringan intra servikal
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan 1 X 24 jam diharapka klien tahu
cara-cara mengatasi nyeri yang timbul akibat kanker yang dialami
Kriteria hasil :
-
Klien dapat menyebutkan cara-cara menguangi nyeri yang
dirasakan
-
Intensitas nyeri berkurangnya
-
Ekpresi muka dan tubuh rileks
Intervensi :
-
Tanyakan lokasi nyeri yang dirasakan klien
-
Tanyakan derajat nyeri yang dirasakan klien dan nilai
dengan skala nyeri.
-
Ajarkan teknik relasasi dan distraksi
-
Anjurkan keluarga untuk mendampingi klien
-
Kolaborasi dengan tim paliatif nyeri.
4.
Cemas yang
berhubungan dengan terdiagnose kanker serviks sekunder kurangnya pengetahuan
tentang kanker serviks, penanganan dan prognosenya.
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan selama 1 X 30 menit klien
mendapat informasi tentang penyakit kanker yang diderita, penanganan dan
prognosenya.
Kriteria hasil :
-
Klien mengetahui diagnose kanker yang diderita
-
Klien mengetahui tindakan - tindakan yang harus dilalui klien.
-
Klien tahu tindakan yang harus dilakukan di rumah untuk
mencegah komplikasi.
-
Sumber-sumber koping teridentifikasi
-
Ansietas berkurang
-
Klien mengutarakan
cara mengantisipasi ansietas.
Tindakan :
-
Berikan kesempatan pada klien dan klien mengungkapkan
persaannya.
-
Dorong diskusi terbuka tentang kanker, pengalaman orang
lain, serta tata cara mengentrol dirinya.
-
Identifikasi mereka yang beresiko terhadap ketidak
berhasilan penyesuaian. (Ego yang buruk, kemampuan pemecahan masalah tidak
efektif, kurang motivasi, kurangnya sistem pendukung yang positif).
-
Motivasi adanya harapan
-
Tingkatkan aktivitas dan latihan fisik
5.
Resiko
tinggi terhadap gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder terhadap
pemberian sitostatika.
Tujuan :
Kriteria hasil :
-
Klien mampu untuk mengeskpresikan perasaan tentang
kondisinya
-
Klien mampu membagi perasaan dengan perawat, keluarga
dan orang dekat.
-
Klien mengkomunikasikan perasaan tentang perubahan
dirinya secara konstruktif.
-
Klien mampu berpartisipasi dalam perawatan diri.
Intervensi :
-
Kontak dengan klien sering dan perlakukan klien dengan
hangat dan sikap positif.
-
Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan
perasaan dan pikian tentang kondisi, kemajuan, prognose, sisem pendukung dan pengobatan.
-
Berikan informasi yang dapat dipercaya dan klarifikasi
setiap mispersepsi tentang penyakitnya.
-
Bantu klien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk
hidup mandiri melewati hidup dengan kanker, meliputi hubungan interpersonal,
peningkatan pengetahuan, kekuatan pribadi dan pengertian serta perkembangan
spiritual dan moral.
-
Kaji respon negatif terhadap perubahan penampilan
(menyangkal perubahan, penurunan kemampuan merawat diri, isolasi sosial,
penolakan untuk mendiskusikan masa depan.
-
Bantu dalam penatalaksanaan alopesia sesuai dengan
kebutuhan.
-
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang terkait untuk
tindakan konseling secara profesional.
Buku Acuan
Bagian Obstetri
& Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito,
Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Galle,
Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.
Jakarta
Hartono,
Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah Skrining di
Indonesia. Kursus Pra kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5 No.2 Mei 2001
…………….2001.
Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA : 2000/01 PSIK.FK. Unair,
Surabaya
Saifidin, Abdul
Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo & JNKKR-POGI.
Jakarta
LAPORAN KASUS
Pengkajian dilakukan hari senin, 20 Agustus 2001
Pengkajian
1.
Identitas
Klien Suami
Nama : - Ny.
N.H -
Alm.Tn. T
Umur : - 45 tahun - (Kx. Lupa)
Suku/bangsa : - Banjar - Banjar
Agama : - Islam - Islam
Pendidikan : - SD -
SLTA
Pekerjaan :- Swasta -
Swasta
Alamat :
Gadukan Timur No.112 RT.02/RW.9
Surabaya
Nomor Rekam medik : 10076301.
Status
perkawinan : Suami pertama (Janda
sudah 7 tahun sampai sekarang).
2.
Riwayat Keperawatan
Keluhan utama : Ibu
mengeluh keluar darah beku,banyak, warna kehitam an dan berbau setelah nyeri
pinggang,bawah pusat dan kemaluan sejak 10 hari yang lalu (10/8/ 2001),saat
pengkajian menurut ibu darah keluar encer,banyak, warna merah biasa dan bau.
3.
Riwayat Obstetri
Klien mengatakan menarche umur 12
tahun, klien sudah tidak haid lagi/menopouse sejak umur 40 tahun (5 tahun yang
la-lu) tapi 10 hari yang lalu klien mengeluarkan darah seperti haid. Sebelum
menopouse siklus haid 28 hari,lama haid 3 ha-ri,sedikit,encer warna merah,tidak
berbau, nyeri tidak ada. Keputihan 1 bulan yang lalu warna kuning, sedikit,
bau. Anak 7 orang,hidup 6 orang,mati 1 0rang karena sakit saat berumur 3
tahun,anak terkecil berumur 15 tahun. Abortus tidak pernah.
4.
Riwayat Perkawinan
Klien menikah pada umur 12
tahun,perkawinan pertama, saat ini klien janda sudah 7 tahun, punya anak saat berumur 16 tahun.
LIHAT DIMAKALAH !!!
Pemeriksaan Fisik
Urogenital
Vulva : Fulsus (+), Fluor
albus (-)
Vagina : Normal
Portio : Rapat berdungkul
Corpus Uteri : Antefleksi, massa
(-),kesan normal
Adneksa Parametrium kanan dan kiri :Supel,Nyeri (-), Massa (-),
Cavum
Douglas : Tidak menonjol, infiltrasi (-)
Insipikulo :
Porsio terlihatrapat,berdungkul,fluksus (+),Fluor (-)
Data Penunjang
Biopsi : Belum ada hasil
Therapi dan perawatan :
Hb : 10 gr %
·
Amoxicillin 500 mg 3 x 1 tab
·
Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab
·
Aff tampon 2 x 24 jam
ANALISA DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
||||||||||||
S Klien mengungkapkan ketakutannya jika dia benar-benar men
derita kanker, klien menanyakan apa
lagi pemeriksaan yang ha rus dilakukan Saya ta kutjika pemeriksaan yang akan dilakukan akan menyebabkan
kesakitan dan perda-rahan.
O : RR= 20 X/mnt, N= 96 X/ mnt, T= 110/-80 mm
Hg.S=36.8 o C
Ekpresi wajah klien datar.
Terdapat mas sa berdungkul pada portio, fulsus (+),bau (+). Perdarahan
se-waktu VT
|
Kurangnya pengetahuan tentang Kanker
Serviks dan Prosedur
Pemeriksaan untuk
menegakkan diagnose Ca. Serviks.
Stress
Rangsangan terhadap
HPA Aksis
Ketakutan
Medula adrenal
Peningkatan kerja
saraf otonom
Peningkatan katakolamin, noradrenalin
Muka pucat nadi
meningkat
|
Kecemasan
|
B.
Diagnose
Keperawatan
Cemas berhubungan dengan
terdiagnosa suspek Ca. serviks sekunder kurangnya pengetahuan tentang Ca. Serviks,
pemeriksaan yang dilakukan serta prognosanya
Rencana Keperawatan
Hari
Tgl
Jam
|
Diagnose
|
Tujuan
|
Tindakan
|
Rasinalisasi
|
Senin 20/8/2001
|
Cemas berhu bungan deng an terdiagno sa suspek Ca serviks
se-kunder kura ngnya penge-tahuan tenta ng Ca Servik pemeriksaan yang dilaku-kan serta
prognosanya
|
Setelah di be-rikan tindakan perawatan se-lama 30 menit
perasaan ce-mas klien ber-kurang.
Kriteria :
- Pasien
berba gi beban masa lah yang diha-dapi sehubung an didiagnose suspek
Ca.-serviks.
- Koping
dan sumber pen-dukung ter-identifikasi
- Klien
komuni katif, ekpre-si wajah je-las.
- Postur
tubuh rileks
- Klien tahu tentang kan-ker, tindakan serta
progno-senya.
- Bersedia di-lakukan peme-riksaan penun-jang berupa Hb dan biopsi.
-Mengutarakan dan mengerti cara mengan-tisipasi stres.
|
1. Berikan
kesempatan kepada klien & keluarga mengungkapkan pera-saannya &
dengarkan secara em-pati.
2. Dorong
diskusi terbuka tentang kanker, &
pemeriksaan penunja-ng yang
harus di lakukan.
3. Jelaskan
tindakan , tujuan serta akibat dari pemeriksaan penun-jang harus dijalani klien.
4. Identifikasi
terhadap faktor ya-ng beresiko terhadap ketidak ber hasilan penyesuaian diri
klien
5. Tunjukkan
adanya harapan.
6.
Anjurkan untuk
tetap beraktivi-tas
|
Untuk menimbulkan rasa percaya.
Untuk menyiapkan mental klien sehubung an dgn pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Klien akan
bersedia meng ikuti prosedur pemeriksa an penunjang yang harus
di lakukan pada klien.
Kekuatan ego yang buruk, kemampuan pemecahan ma-salah yang
tidak efektif,ku rangnya motivasi & kurang nya sistem pendukung akan
meningkatkan kecemasan, meningkatkan kadar korti-sol, menurunkan sistem im-
un klien & selanjutnya ber akibat pada kondisi klien.
Harapan untuk mengurangi tingkat stress merangsang
peningkatan sistem imun se hingga memperbaiki kuali- tas hidup klien.
Aktivitas akan mengu-rangi inpuls psikologis yang negatif
yang ber-pengaruh pada daya ta han tubuh klien
|
Tindakan Keperawatan
Dx
|
Hari/Tgl/jam
|
Tindakan
|
Evaluasi
|
Cemas berhubu-ngan dengan ter-diagnosa suspek Ca. serviks
sekun der kurangnya pe ngetahuan tenta-ng Ca. Serviks,pe meriksaan yang
dilakukan serta prognosanya.
Nyeri sebagai ef-ek tindakan biop- si ditandai deng- an
klien menge-luh nyeri dan pe-rih pada vagina.
Resiko terjadi perdarahan b/d adanya perlukaan pada
serviks.
Resiko terjadi in-feksi b/d perluka an pada serviks.
|
Senin, 20/8/2001
09.30 – 10.15
10.15
11.00
11.15
11.30
11.30
11.30
|
1. Berdiskusi
secara terbuka ten tang kanker, dan pemeriksaan penunjang yg harus dilakukan.
2. Menjelaskan
tindakan, tujuan serta akibat dari peme riksa-an penunjang harus dijalani
klien.
3. Memberikan
ke sempatan ke pada klien dan
keluarga meng ungkapkan perasaannya
dan de ngarkan secara empati tenta-ng tanggapan klien terhadap penyakit yang
dialami serta pemeriksaan yang akan dilaku kan.
4. MenJelaskan
tindakan yang akan dilakukan jika klien be-nar terdiagnose kanker, serta ke
mungkinan kesembuhannya
5. Mengidentifikasi
terhadap faktor yang beresiko terha-dap ketidakberhasilan penye-suaian diri
klien
6. Tunjukkan
adanya harapan.
Menjelaskan
bahwa banyak pa
sien yg bisa
sembuh dng peng
obatan teratur
& stadium ma
sih dini.
7. Menganjurkan
untuk tetap beraktivitas
8. KIE
prosedur pemeriksaan Hb.
9. Menyiapkan
tindakan biopsi.
10. Observasi
klien setelah tin-dakan biopsi.
11. Anjurkan
klien sementara isti-rahat di TT.
12. Kolaborasi
:
v Mefenamid
Acid 3 x 500 mg
13. Anjurkan
mengobservasi per-darahan pada vagina setelah dirumah. HE tanda-tanda
per-darahan.
14. Anjurkan
klien membuka tampon 2 hari lagi di Poli kandungan
15. KIE
tanda-tanda infeksi.
16. KIE
tentang ke bersihan vagi-na
17. HE
Cara membersihkan vagi-na yang dapat mencegah
in-feksi.
18. Kolaborasi
Amoksisilin 3x 500 mg
|
Klien mengerti. Akan tetapi takut jika hasil pemeriksaan
nantinya benar-benar menunjukkan
kanker.
Klien memahami dan bersedia untuk dila kukan pemeriksaan
penunjang berupa pe meriksaan Hb dan biopsi agar semuanya menjadi jelas dan
klien tidak cemas da-lam ketidakpastian.
Klien menanyakan apakah jika hasil pe-meriksa an benar
kanker,nantinya bisa disembuhkan.
Klien dapat memahami dan berjanji me-nghadapi apapun yang
akan terjadi.
Klien mau terbuka meng ungkap permasa lahannya
Klien bersikap tabah
Klien bersedia
S :
Klien dan keluarga berusaha meng-hadapi apapun yang akan terjadi. Klien
siap dilakukan pemeriksaan pe-nunjang.
O : Klien
expresinya tenang.
A :
Kecemasan berkurang danbersedia dilakukan pemeriksaan tambahan.
P : Siapkan
pemeriksaan HB dan Persi-apan biopsi.
Klien melakukan
pemeriksaan Hb di kamar 14 dengan hasil 10 gr %
Klien dan
alat siap
Tampon (+), perdarahan (sedikit), perdarahan abnormal (-),
Nyeri (+). Klien bertanya bagaimana dengan tam-pon yang ada di vaginanya ,
Kapan harus dibuka dan bagaimana jika cebok diru-mah.
Klien
istirahat.
Resep sudah
diterima.
Perdarahan
(-)
Klien
mengerti cara mengobservasi tanda
perdarahan pada tampon.
Klien mengerti
dan bersedia
Klien
mengerti
Klien paham
Resep
diterima
|
Evaluasi
Dx
|
Hari/Tgl/Jam
|
Perkembangan
|
Nyeri sebagai efek tindakan biopsi ditandai dengan klien
mengeluh nyeri dan perih pada vagina.
Resiko terjadi perdarahan b/d adanya perlukaan pada
serviks.
Resiko terjadi infek-si b/d perlukaan pada serviks
|
Senin,
20/8/2001 11.50
11.55
12.00
|
S : Klien
tahu cara mengurangi nyeri. Kien mengerti cara minum obat anti nyeri.
O : Resep
Mef. Acid 3 X 500 mg
A : Nyeri
masih dirasakan
P :
Anjurkan klien kontrol pd tgl 23 Agustus 2001
S : Klien
tahu tanda-tanda perda- rahan dan cara mengpbservasi perdarahan. Klien akan
membu-ka tamponnya di Poli kandungan
O : Tanda
perdarahan tidak ada
A : Masalah
teratasi sebagian
P :
ingatkan tanda-tanda perdarah an
dan buka tampon di Poli kan-dungan
S : Klien
tahu tanda-tanda infeksi dan cara perawatan kebersihan vagina di rumah. Klien
tahu cara minum Amoxicilin
O : Tanda
infeksi (-). Resep Amoxi-cilin 3 X 500 mg.
A : Masalah teratasi sebagian
P : He agar
klien kontrol ke Poli kandungan tanggal 23 Agustus 2001.
|
Slotyro Casino » Hotel, Spa & Gaming - Mapyro
BalasHapusSearch for Slotyro 천안 출장샵 Casino. Find 나주 출장안마 addresses, see photos and read 1355 reviews. Mapyro Casino features over 8500 slot games, 동해 출장샵 with over 오산 출장마사지 2000 slots machines. 동해 출장안마