Minggu, 02 Desember 2012

ASKEP Sectio Caesarea


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Masa  nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira –kira 6 minggu.
Masalah kematian  dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar. Angka kematian ibu (AKI) yang menurut SKRT 1986 adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan yang lambat, yaitu  menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995).
Diperkirakan bahwa  60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian  masa nifas terjadi  dalam 24 jam pertama.
Banyak faktor yang menyebabkan keadaan gawat darurat pada ibu antara lain : persalinan berlangsung lama, tindakan operasi persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah, ketuban pecah dini atau keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan antepartum dan postpartum.
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Oleh karena itu masa nifas sangat membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius agar masa nifas dapat berjalan  normal tanpa adanya komplikasi-komplikasi nifas.
1.2        Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dalam memberikan  asuhan kebidanan pada ibu nifas  dengan post sectio caesarea melalui pendekatan manajemen kebidanan
1.2.2        Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu  ;
1)            Melakukan pengkajian pada ibu nifas  dengan post sectio caesarea
2)            Menentukan diagnosa
3)            Menentukan diagnosa atau masalah potensial
4)            Menentukan kebutuhan segera ibu nifas  dengan post sectio caesarea
5)            Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada ibu nifas  dengan post sectio caesarea
6)            Melaksanakan perencanaan pada ibu nifas  dengan post sectio caesarea
7)            Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan


1.3        Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam asuhan kebidanan  ini pada Ny S P1001 Post Sectio Cesarea Hari Pertama di Ruang Sakinan  RS Muhammadiyah Lamongan
1.4        Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi buku catatan perkembangan pasien dan studi kepustakaan
1.5        Pelaksanaan
Penyusunan laporan ini berdasarkan pelaksanaan praktek mulai tanggal  13 Agustus 2007 s/d 19 Agustus  2007 di Ruang Sakinah RS Muhammadiyah Lamongan
1.6        Sistematika Penulisan
BAB I       Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Tujuan, Ruang lingkup, Metode penulisan, pelaksanaan, Sistematika penulisan
BAB II      Tinjauan Pustaka
BAB III    Tinjauan Kasus terdiri dari pengkajian, interpretasi data dasar, identifikasi masalah potensial, identifkasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi
BAB IV    Penutup  terdiri dari kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Konsep Dasar Masa Nifas
2.1.1       Pengertian
Nifas adalah masa pulih kembali mulai  persalinan selesai sampai alat- alat kandungan  kembali seperti prahamil, lama nifas yaitu 6-8 minggu  (Rustam Mochtar, 1998).
Masa puerpurium atau masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir keika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil berlangsung  kira-kira 6 minggu (Saifudin, 2002)
2.1.2       Perubahan perubahan pada masa nifas
a.      Involusi Uterus
               Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil sehingga akhirnya kembali sebelum hamil. Setelah janin lahir tinggi fundus uteri kira-kira setinggi pusat dengan berat 1000 gram. Setelah uri lahir tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat dengan berat 750 gram,  1 minggu pasca persalinan tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan simfisis  dengan berat 500 gram, 6 minggu  ukuran uterus bertambah kecil dengan berat 50 gram dan 8 minggu pasca persalinan TFU sebesar normal dengan berat 30 gram  ( Rustam Mochtar, 1998)
b.            Bekas plasenta mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5 cm. Sesudah 2  minggu  menjadi 3,5 cm dan minggu ke-6 menjadi 2,4 cm kemudian pulih
c.             Luka-luka pada jalan lahir apabila tidak infeksi akan pulih dalam 6-7 hari
d.            Rasa sakit (after pains) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan
e.             Lochea
         Adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas
-          Lochia rubra (cruenta) : berisa darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik kaseosa, lanugo dan mekoneum selama 2 hari pasca persalinan
-          Lochia sanguinolenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7 pasca persalinan
-          Lochia serosa berwarna kuning , cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan
-          Lochia alba cairan putih selama 2 minggu        
f.             Serviks
         Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman . konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan–perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari dan  setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari
g.            Laktasi
Untuk menghadapi laktasi sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamae yaitu :
-          Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan lemak bertambah
-          Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus
-          Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam dimana vena berdilatasi sehingga nampak jelas
-          Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesterone hilang, timbul pengaruh hormone laktogenik  atau prolaktin yang akan merangsang air susu. Disamping itu pengaruh oksitosin menyebabkan mioepitel kelenjar susu berkontraksi sehingga air susu keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.
2.1.3       Perawatan Pasca Persalinan
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu :
Ø  Nutrisi
-          Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
-          Makan dengan diet berimbang  untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup
-          Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
-          Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi selama 40 hari pasca bersalin
-          Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
Ø  Kebersihan diri
-          Menganjurkan kebersihan seluruh tubuh.
-          Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Dan nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai BAB/BAK
-          Sarankan untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 x sehari.
-          Sarankan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan alat kelaminnya
Ø  Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan ke  kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Mobilisasi mempunyai variasi bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka
Ø  Istirahat
-          Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
-          Sarankan untuk kembali ke kegiatan rumah tangga biasa perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau  beristirahat selagi bayi tidur
-          Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
-          Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
-          Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
-          Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
Ø  Perawatan payudara
-          Menjaga payudara tetap bersih dan kering
-          Menggunakan BH yang menyokong
-          Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI, menyusui tetap dilakukan dimulai dari putting yang tidak lecet
Ø  Hubungan perkawinan
-     Aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
2.2        Konsep Dasar  Sectio Caesarea
2.2.1  Pengertian
Section Caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melaului suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram ( Wiknyosastro, 2005)
Section Caesarea adalah pemdedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus  (Phantom).
2.2.2  Indikasi
1)            Plasenta previa, terutama plasenta totalis dan subtotalis
2)            Panggul sempit
3)            Pernah section caesarea 3 kali
4)            Kelainan letak
5)            Tumor yang menghalangi jalan lahir
6)            Pada kehamilan setelah operasi vagina, misalnya fistel vesico vaginalis
7)            Keadaan-keadaan dimana usaha untuk melahirkan bayi pervaginam gagal
8)            Ruptura uteri membakat
9)            Gawat janin
Sectio Caesarea tidak dilakukan pada :
1)            Janin mati
2)            Syok, anemia berat, sebelum diatasi
3)            Kelainan congenital berat (monster)
2.2.3  Komplikasi Sectio Caesarea
Adapun komplikasi section caesarea adalah :
1)            Infeksi puerperal
2)            Perdarahan disebabkan banyak pembuluh darah terputus dan terbuka serta atonia uteri
3)            Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih
4)            Kemungkinan rupture uteri spontanea pada kehamilan mendatang
2.2.4   Manajemen Post Operatif
1)            Pasien dibaringkan miring dikamar pulih dengan pemantauan ketat : tensi, nadi, nafas tiap 15 menit  jam pertama kemudian 30 menit dalam 1 jam berikutnya dan setelah itu tiap 1 jam
2)            Pasien tidur dengan muka kesamping dan yakinkan kepalanya agak tengadah agar jalan nafas bebas
3)            Letakkan tangan atas di depan badan agar mudah melakukan pengambilan tensi
4)            Analgesi yang diberikan ialah suppositoria ketoprofen  supp 2 kali/12 jam atau tramadol, Oral diberikan tramadol tiap 6 jam atau phenil butazone atau parasetamol, injeksi ; petidine 50-75 mg diberikan tiap 6 jam bila perlu
5)            Pasien telah dapat menggerakkan kaki dan tangan serta tubuhnya sedikit kemudian dapat duduk pada jam ke 8-12, dapat berjalan-jalan bila mampu pada 24 jam pasca bedah bahkan mandi sendiri pada hari kedua


6)            Makan-Minum
-          Setelah diperiksa peristaltic pada 6 jam pasca bedah, bila positif maka dapat diberikan minum hangat sedikit dan lebih banyak apabila mengalami anestesi spinal dan pasien tidak muntah. Pada anestesi umum mungkin akan lebih lambat timbulnya peristaltic.
-          Bila pasien telah flatus maka ia dapat makan. Dimulai makan lunak atau makan biasa pada hari pertama
7)            Perawatan luka
-          Kasa harus dilihat pada hari pertama pasca bedah, bila basah atau berdarah harus dibuka dan diganti, umumnya kasa perut  dapat diganti pada hari ke3-4 sebelum pulang, dan luka dapat diberikan salep betadine sedikit
-          Jahitan yang perlu dibuka dapat dilakukan pada 5 hari pasca bedah
8)            Pengangkatan kateter dan infus
-          Infus dapat diangkat 24 jam pasca bedah
-          Kateter dibuka 12-14 jam pasca bedah, bila terdapat hematuria maka pengangkatan ditunda
-          Kateter tetap dipertahankan bila : rupture uteri, partus lam, edema perineal, sepsis, perdarahan
9)            Laboratorium
-          Pemerikasaan laboratoeium yang diperlukan adalah Hb dan hematokrit. Biasanya terjadi penurunan Hb 2%.
-          Bila Hb < 8% diperhitungkan transfusi
10)        Pemulangan pasien
-          Perawatan 3-4 hari kiranya cukup untuk pasien. Berikan instruksi mengenai perawatan luka dan keterangan tertulis mengenai teknik pembedahan
-          Pasien diminta dating untuk ditindaklanjuti mengenai perawatan luka 7 hari setelah pulang. Pasien dapat mandi biasa setelah hari kelima dengan mengeringkan luka dan merawat seperti biasa
-          Pasien diminta dating segera bila terdapat : perdarahan, demam dan nyeri perut berlebihan






BAB III
TINJAUAN KASUS


3.1  PENGKAJIAN
MKB                     : 13 Agustus 2007                   Jam : 07.30
Reg                        : 12-51-66
Ruangan                :  RB Sakinah
Tanggal                 : 14 Agustus 2007                   Jam 08.15 WIB
3.1.1    DATA SUBYEKTIF
1.      Identitas
Nama Istri
Ny. S
Nama Suami
Tn. M
Umur
29 tahun
Umur
28 tahun
Status kawin
Kawin
Perkawinan
Ke  1
Suku/Bangsa  
Batak /Indonesia
Suku/Bangsa  
Jawa /Indonesia
Agama
Islam
Agama
Islam
Pendidikan
D3
Pendidikan
SLTA Tamat
Pekerjaan
Perawat
Pekerjaan
Swasta
Alamat
Desa Gempol Pading  Rt01/02 Pucuk Lamongan

2.      Keluhan Utama
      Ibu merasa lemas dannyeri pada luka bekas operasi didaerah perut
3.      Riwayat Menstruasi
Menarche
13 tahun
Sifat darah
Cair, sedikit bergumpal
Siklus
28 hari
Bau
Tidak berbau,anyir
Lama
6-7 hari
HPHT
10 Mei 2006
Dismenorhoe
Hari pertama menst
HPL
15 Februari 2007

4.      Riwayat Obstetri
a.      Kehamilan
G.P.A                       : G1P0000
Umur Kehamilan      : 41-42 minggu
A.N.C                      : 8 kali di bidan Y
         Trimester I       : 2 x mendapat vitamin dan penyuluhan gizi
         Trimester II     : 2 x  mendapat imunisasi TT1 dan TT2
         Trimester III    : 4 x mendapatkan folavit 1x1 dan  penyuluhan tentang gizi dan perawatan payudara
Keluhan Selama Kehamilan : ibu mengalami mual dan nafsu makan menurun  pada trimester I dan menghilang pada trimester berikutnya
Perawatan buah dada             : perawatan bauh dada dimulai sejak kehamilan 7 bulan, dilakukan setiap kali mandi
b.      Riwayat Kehamilan , Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Hamil ini
c.       Riwayat Persalinan
Persalinan                 :  Tanggal  13-8- 2007, Jam 12.40 WIB
Tempat persalinan    :  RS. Muhammadiyah
Penolong                  :  Dokter Obgyn
Jenis persalinan        :  SC                Indikasi CPD
Lama persalinan       :
               Kala I        :  17 jam, mulai tgl 12-8-2007 jam 16.30 sampai tanggal 13-8-2007 jam 12.00
               Kala II       :  SC jam 12.40 WIB

Keadaan ketuban     : Amniotomi tgl 13-8-2007 jam 10.00 WIB, warna jernih, bau anyir
Keadaan Plasenta     :  lahir jam 12.45 WIB
Pengobatan yang diberikan  :
-          Infus RL drip Synto 10 IU 20 tts/mnt
-          Injeksi amoxan 1 gr per IV
Keadaan Bayi          :  Normal
               -     Jenis kelamin   : laki-laki
               -     BB/PB             : 3000 gram / 50 cm
               -     A-S                  : 7-8
d.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan  dalam keluarga tidak ada keturunan kembar, tidak ada yang menderita  penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi, dan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit menular seksual
e.       Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Selama kehamilan tidak pernah mengalami sakit yang harus MRS. Ibu juga tidak pernah menderita penyakit menular seperti seperti TBC, Hepatitis, penyakit menular seksual serta  tidak pernah menderita  penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi


f.       Riwayat Psikososial Budaya
·         Ibu merasa  lega dengan kelahiran putranya meskipun dengan cara operasi
·         Ibu  merencanakan akan menyusui bayinya sampai masa cuti berakhir 
·         Ibu tinggal bersama suami, dan keluarga suami, hubungan antar keluarga tiak ada masalah
·         Ibu berencana mengikuti KB suntik 3 bulan setelah anak berumur 6 bulan
g.      Pola Kesehatan Fungsional Sehari-hari
a.             Pola Nutrisi
Selama hamil : ibu makan  habis 1 piring sedang dengan komposisi nasi, sayuran hijau dan lauk pauk bervariasi. Ibu minum air putih 8-9 gelas / hari , 1 bulan terakhir ibu senang minum air kelap muda 1 gls/hari
Post SC hari ke-1  ibu baru mulai minum sedikit-sedikit setelah bias entut 4-5 kali
b.            Pola Eliminasi
Selama hamil : ibu BAK 5-6x/hari berwarna jernih, lancar dan BAB 1x/ hari konsistensi lembek
Post SC  hari ke-1 : terpasang DC , BAB belum
c.             Pola Istirahat
Selama hamil : Ibu tidur siang ±1-2 jam dan malam ± 6-7 jam
Post SC  hari ke-1: Ibu tidur ±5-6 jam,namun sering terbangun karena nyeri
d.            Pola Mobilisasi
Selama hamil : Ibu melakukan pekerjaannya sebagai perawat di puskesmas sampai umur kehamilan 8 bulan
Post SC  hari ke-1: Ibu melakukan mobilisasi miring kanan/miring kiri
e.             Pola Personal Higiene
Selama hamil : Ibu mandi 2-3x sehari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam tiap selesai mandi
Post SC  hari ke-1 : mandi dengan  diseka 2x sore dan pagi hari, ganti  kotek 2x    



3.1.2        DATA OBYEKTIF
1.      Keadaan Umum
Kesadaran      
Composmentis
- GCS
4-5-6
Tekanan Darah
124/82 mmHg
- RR      
24x/menit
Nadi
93 x/menit
- Suhu
37oC

2.      Pemeriksaan Fisik       
Kulit kepala
Bersih, rambut warna hitam kemerahan , agak berbau keringat, panjang 20 cm, distribusi merata,
Muka
Tidak ada odem, kadang menyeringai menahan nyeri luka operasi jika digunakan miring kiri/miring kanan
Mata
sclera berwarna putih terdapat gambaran tipis pembuluh darah, Conjungtiva merah muda
Hidung
Penafasan spontan, tidak ada polip, hidung bersih
Mulut
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih, lidah tidak berslag, tidak ada karang gigi dan tidak ada caries
Telinga
Pendengaran baik, bersih, tidak ada serumen
Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak terdapat bendungan vena jugularis
Payudara
Bentuk simetris, puting susu menonjol keluar, bersih tidak ada kotoran, tidak teraba benjolan abnormal, kolostrum belum keluar, teraba kenyal
Abdomen
Terdapat luka bekas  operasi,jahitan terbungkus kasa hipavix,  TFU 2 jari bawah pusat, uterus kontraksi baik, teraba keras, kandung kemih teraba kosong
Genetalia

Vulva tidak ada odem/ varises, lokhea rubra, bau anyir, konsistensi cair,  terpasang DC jumlah urine 500 cc /10 jam
Anus
Tidak ada hemorroid
Ekstremitas
      Atas

      Bawah

Pada tangan kiri terpasang infuse RL 20 tts/menit, tetesan lancar, tidak odem

Tidak ada odem, tidak ada varises


3.      Terapi obat
-          Infus RL 20 tts/menit
-          Injeksi amoxan 3 x 1 gr
-          Injeksi Alinamin F 3 x 1 amp
-          Injeksi Vitamin C 3 x 200 mg
4.      Pemeriksaan Penunjang
         Hb       : 10.6 gram %
3.2   INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa            :     P1001 Post Sectio Cesarea Hari Pertama
Data subyektif   :     Ibu mengatakan telah melahirkan dengan operasi tanggal 13-8-2007
Data obyektif     :     Keadaan umum cukup, Tensi   124/82 mmHg, Nadi 92/menit, terdapat luka bekas operasi, terbungkus kasa didaerah perut bawah, TFU 2 jari bawah pusat, Uterus kontraksi baik, konsistensi uterus keras,  terpasang dower kateter
   Masalah              :     Nyeri
Data subyektif   :     Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
   Data obyektif     :     terdapat luka bekas operasi, terbungkus kasa didaerah perut bawah, Ibu tampak menyeringai menahan nyeri jika digunakan miring kiri/miring kanan      
3.3  IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
         Tidak ada
3.4  KEBUTUHAN SEGERA
    Tidak ada
3.5  INTERVENSI
Diagnosa         :  P1001 Post Sectio Cesarea hari Pertama 
Tujuan             : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 3x24 jam diharapkan  
  masa nifas dapat berjalan normal
            KH                  : Keadaan umum baik                         UC baik
                                      TFU sesuai                                        TTV normal
              
1.            Lakukan observasi tanda-tanda vital tiap 6 jam
         R/   Memantau keadaan umum ibu guna pemberian terapi
2.            Lakukan observasi involusi uteri
         R/   Uterus lunak tanda subinvolusi
3.            Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi asupan nutrisi seimbang
         R/  Asupan nutrisi  seimbang membantu proses pembentukan jaringan
4.            Anjurkan ibu untuk mobilisasi bertahap
         R/   Sirkulasi darah berjalan lancar dan membantu proses involusi
5.            Lanjutkan program terapi dokter untuk pemberian  Antibiotik dan analgesic
R/  Fungsi interdependent dalam mencegah infeksi dan  mengurangi rasa   nyeri

 Masalah             :     Nyeri luka operasi
 Tujuan               :     Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama       3x24  jam nyeri pada luka operasi dapat teratasi
          KH                    :     Keadaan umum baik
                                 Ibu dapat melakukan mobilisasi tanpa rasa nyeri
                                 Luka operasi baik
                                 TTV normal
1.            Anjurkan dan ajarkan teknik relaksasi
R/ Teknik relaksasi dapat membantu memperlancar sirkulasi darah, menurunkan ketegangan otot dan mengurangi rasa nyeri
2.            Anjurkan dan bantu melakukan mobilisasi bertahap
R/   Sirkulasi darah berjalan lancar melenturkan otot pasca persalinan
3.            Lanjutkan program terapi untuk pemberian analgesik
R/     Fungsi interdependent  guna mengurangi rasa nyeri
3.6  IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam
I M P L E M E N T A S I
PARAF
14-8- 2007
07.15



08.00

10.30

11.00


12.00

12.10

13.00
13.15


13.20

Mengajarkan dan menganjurkan untuk melakukan teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang melalui hidung, menahan sebentar dan menghembuskan lewat mulut
-  ibu bersedia dan melakukan teknik relaksasi
Menganjurkan dan membantu ibu untuk mobilisasi bertahap miring kanan miring kiri
Melaksanakan TTV, Tensi 112/68 mmhg, suhu 36,8 oC, Nadi 82 x/menit
Visit dokter : mengganti balutan, lanjutkan program terapi  amoxan 3x1 gr, Alinamin F 3x1 amp, vit C 3 x 1 amp, diet BH TKTP
Menyajikan diit BH TKTP
-          Ibu makan habis ½  porsi , minum 250 cc
Memberikan injeksi amoxan 1 gr, Alinamin F 1 amp, vit C 200 mg
Mengganti cairan infuse RL 20 tts/menit
Melakukan observasi  involusi : TFU 2 jari bawah pusat, UC baik,teraba keras,  lokhea rubra ½ kotek, tidak terdapat perdarahan sekitar luka operasi
Observasi nyeri :
- Ibu menyeringai menahan nyeri jika digunakan miring
- Ibu mengatakan masih terasa nyeri jika miring


3.7  EVALUASI
Tanggal 14-8- 2007, Jam 14.00 WIB
S    :  Ibu mengatakan keadaan badannya sudah baik
O   :  Keadaan umum cukup, Tensi 112/68 mmhg, suhu 36,8 oC, Nadi 82x/menit
                     TFU 2 jari bawah pusat , uterus kontraksi baik, teraba keras lokhea rubra ½   kotek, tidak terdapat perdarahan sekitar luka operasi
A   :  P1001 Post SC hari ke-1
   P   :  Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
           
S    :  Ibu mengatakan terasa nyeri jika digunakan miring kiri/kanan
         Ibu bersedia teknik relaksasi
O   :   Ibu menyeringai menahan nyeri jika digunakan miring
          Ibu melakukan teknik relaksasi
A   :  Nyeri luka operasi
P    :  Anjurkan ibu tetap melakukan teknik relaksasi
      Anjurkan dan bantu melakukan mobilisasi bertahap
         Lanjutkan program terapi dokter pemberian analgesic

Catatan Perkembangan
Tanggal 15-8- 2007,                         Jam 21.00WIB
S       :  Ibu mengatakan keadaan badannya  lebih baik
            Ibu mengatakan sudah berjalan keruang bayi
O      :  ku cukup, wajah lebih segar,  Tensi 120/80 mmhg, suhu 36,6 oC, Nadi 80x/menit  TFU 2 jari bawah pusat , uterus kontraksi baik, lokhea rubra, diet nasi TKTP, sore makan habis ¾ porsi, infus  dan DC aff siang
A      :  P1001 Post SC hari ke-2
P       :  lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5


Tanggal 15-8- 2007,                         Jam 21.00 WIB
S       :  Ibu mengatakan nyeri sudah berkurang dan ibu sudah berjalan keruang bayi dibantu suami
O      :  ku cukup, wajah lebih segar, tidak menyeringai menahan nyeri, Tensi 120/80 mmhg, suhu 36,6 oC, Nadi 80x/menit 
A      :  Nyeri luka operasi  teratasi
         P       :  Anjurkan ibu melakukan mobilisasi bertahap
            Lanjutkan program terapi dokter pemberian analgesic

        
Tanggal 16 Februari 2007,               Jam 07.00 WIB
S       :  Ibu mengatakan  badan lebih segar dan ingin segera pulang
O      :  Ku baik, Tensi 118/68 mmhg, Nadi 82 x/menit, suhu 31 oC, TFU 2 jari bawah pusat, UC baik, Lokhea rubra, Luka opeasi tertutup, tidak ada perdarahan, diet nasi TKTP makan habis 1 porsi
A      :  P1001 Post SC hari ke-3
P       :  Hentikan intervensi
            Berikan HE pulang
               -  Ajarkan tentang perawatan payudara
               -  Ajarkan cara menyusui yang benar
               - Anjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mengkonsumsi makanan seimbang
               -  Anjurkan tetap memperhatikan personal hygiene
               -  Jelaskan tanda bahaya masa nifas
               -  Anjurkan segera kontrol jika terdapat tanda bahaya
    Anjurkan control ulang 1 minggu kemudian











BAB IV
PENUTUP


4.1     Kesimpulan
1)            Dalam tahap pengkajian dibutuhkan suatu ketelitian dan kerjasama yang baik antara bidan , keluarga serta tenaga non medis lain sehingga didapatkan data yang akurat.
2)            Sesuai dengan tahap pengkajian yang dilakukan, dapat disimpulkan suatu diagnosa pada Ny S P1001  dengan    Post Sectio Caesarea hari ke-1
3)            Asuhan kebidanan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah manajemen kebidanan berdasarkan kebutuhan ibu nifas.



























DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta
Obstetri Phantom, Fakultas Kedokteran  UNAIR, Surabaya
Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan  Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan  Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo. Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar